Minggu, 24 Mei 2009

Hizbut Tahrir: Buku Ilusi Negara Islam Tak Toleran

Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyesalkan terbitnya buku 'Ilusi Negara Islam', Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia. Buku itu dikritik tidak menghargai demokrasi. "Kita sudah membaca buku itu, buku itu penuh dengan tuduhan tidak berdasar. Dan buku itu justru tidak toleran, kalau kami disebut kelompok fundamentalis, kenapa kebebasan hanya milik mereka," kata juru bicara HTI Ismail Yusanto saat dihubungi melalui telepon, Jumat (22/5/2009).Dalam buku itu, HTI dimasukkan dalam gerakan Islam transnasional yang tergolong garis keras. Selain HTI, buku itu juga memasukkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam gerakan tersebut. Menurut Ismail, penggunaan kata transnasional dianggap terlalu menyudutkan pihaknya. Padahal sekarang ini banyak hal-hal yang berasal dari luar. "Mulai dari makanan sampai ideologi sosialisme, liberalisme, kapitalisme, dan lainnya. Itu juga berasal dari luar," tambahnya.Dia juga menyayangkan kata infiltrasi dalam buku itu yang dituturkan dilakukan HTI ke dalam tubuh Muhammadiyah. "Infiltarsi, mengadung arti buruk, itu juga tidak beralasan. Saya diminta jadi anggota MUI pusat, rekan yang lain ada yang jadi dosen di tempat pendidikan Muhammadiyah, itu profesional, tidak ada infiltrasi," jelasnya.Untuk itu, pihaknya akan meminta penjelasan kepada pihak Wahid Institute dan Maarif Institute. "Kami akan datang baik-baik, menanyakan soal penulisan. Kita hanya meminta penjelasan," tutupnya.Buku Ilusi Negara Islam diterbitkan oleh Wahid Institute dan Maarif Institute. Buku yang diluncurkan 16 Mei 2009 ini mengupas soal masuknya gerakan Islam baru antara lain PKS dan HTI.

Kamis, 07 Mei 2009

Dominasi Yahudi Terhadap Amerika Antara Kenyataan Dan Mitos


Dominasi Yahudi Terhadap Amerika Antara Kenyataan Dan Mitos

Dikalangan masyarakat tersebar opini bahwa loby yahudi sangat kuat, hingga loby tersebut mampu mengendalikan keputusan politik amerika. Opini ini beredar dikalangan politikus dan masyarakat umum hingga seakan akan opini ini adalah sebuah fakta nyata yang tidak perlu diperdebatkan lagi. Yahudi mampu menguasai kongres dan parlemen apalagi disektor ekonomi dan media massa. Terkadang gambaran dominasi yahudi ini dibesar besarkan seakan yahudi mampu mendominasi segala aspek, hingga tergambar makhluk Allah yang paling hina ini seperti pendekar sakti yang mampu mempengaruhi banyak keputusan bahkan keputusan yang dikeluarkan oleh negara super power sekalipun. Akibat opini ini para penguasa islam merasa lumrah dan maklum untuk tunduk merendah dan kalah di depan yahudi, dan pantas untuk berdamai dan mengakui eksistensi yahudi.
Betul; sudah sewajarnya kita sebagai orang islam selalu mengamati peta perpolitikan. Siapa menguasai siapa, siapa mengendalikan siapa? Yahudi kafir menguasai nasrani kuffar atau sebaliknya? tentu ini kita lakukan dalam rangka mencerdaskan umat sehingga mereka tahu harus berbuat apa. Untuk itulah saya pandang perlu menulis topik ini, apalagi saya lihat banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh kesalahan persepsi ini. Dari pemahaman yang salah tersebut muncul rasa malas, pesimis dan putus asa untuk merubah kondisi mereka agar menjadi lebih baik dari yang sekarang. Di samping itu kaum muslimin sudah mulai bergeser arah perjuangan mereka dengan menyibukkan diri melawan seonggok yahudi dan melupakan musuh mereka yang hakiki yaitu orang orang nasrani, orang orang yang meruntuhkan khilafah, memecah belah umat dan merampas sumber daya alamnya, dan sampai sekarang nasrani ini selalu dan terus menerus membuat rekayasa supaya kehidupan islam kaum muslimin ini tidak bisa kembali muncul. Sebuah kehidupan islam, umat yang satu umat yang dipimpin oleh sebuah negara islam “khilafah islamyah”. Inilah harusnya yang pertamakali diperjuangkan oleh kaum muslimin. Dengan khilafah kaum muslimin akan mampu mencabut kekuasaan yahudi di negeri islam sampai ke akar akarnya. Dan dengannya petunjuk islam bisa tersebar dikalangan masyarakat.
Sesungguhnya orang orang nasrani itu sudah sukses menempatkan yahudi di jantung kaum negeri islam. Sehingga kaum muslimin sibuk dg mainan tersebut, padahal yahudi itu sangat tidak sebanding dg potensi kekuatan kaum muslimin, bahkan juga tak sebanding dg secuil wilayah kaum muslimin. Baik dari sisi SDM, aqidah maupun jumlah pemuda yg siap berjuang. Dari fakta ini kita bisa menggali betapa dominasi yahudi itu sebenarnya adalah sebuah khurofat semata, sampai sampai khurofat ini mampu mencengkeram mayoritas benak kaum muslimin. Apalagi dibumbuhi dg istilah protokoler pemerintahan zionis, ada juga yang namanya pemerintah bayangan yahudi. Dengan adanya itu semua seakan akan yahudi di balik revolusi perancis, yahudi di balik revolusi bolisevic, dibalik munculnya perjanjian belvour, dibalik runtuhnya khilafah, bahkan yahudi dibalik skandal clinton dg lewinski.
Supaya kita tidak terjebak dg kesesatan ini, maka harusnya kita mengamati dg serius dan cermat, apalagi kita ini memiliki pemikiran yang cemerlang. Maka sudah seharusnya kita membahasnya dg obyektif, tdk emosi, tdk terprovokasi. Untuk itu telah terkumpul beberapa data:
ide zionisme ini sebenarnya bukan bagian dari sejarah yahudi international. Ide ini muncul dari barat -eropa tepatnya-, ide ini muncul dan berkembang di lingkungan intelektual nasrani sebelum orang yahudi mengenalnya. mereka –inggris utamanya-memikirkan cara yang tepat untuk memindahkan yahudi dari negeri mereka, untuk itu dimunculkan istilah zionisme. Ini dilakukan bukan karena kecintaan mereka atau rasa kasihan pada yahudi, tapi ini diharapkan jadi jembatan untuk dapat mengusir mereka dari eropa sehingga wilayah mereka bersih dari orang yahudi. Imigran pertama yang disertai herzel bukanlah orang orang yahudi asli. Zionisme ini sesungguhnya adalah hasil pemikiran eropa bukan muncul dari orang orang yahudi, bahkan kebanyakan orang orang yahudi menentang ide ini. Utamanya ide kembali ke palestina. Baik dari sisi keyakinan agama mereka maupun dari sisi sosial, sebab mereka sudah melebur dg masyarakat eropa dan kepentingan kepentingan mereka sudah aman di sana. Apalagi mereka juga berpikir apajadinya mereka jika tinggal dipalestina dan suatu saat kaum muslimin marah pada mereka. Yang suatu hari hal itu pasti terjadi. Sehingga dg mudah mereka akan dihabisi oleh kaum muslimin.
Hubungan antara zionisme yahudi dan penjajah barat adalah untuk kepentingan barat diwilayah islam. Yahudi muncul sebagai kekuatan politik dibarat sebenarnya terbilang baru dan gerakan zionisme yahudi ini bukan bagian dari sejarah yahudi international. Gerakan ini tidak terjadi di yaman atau india atau irak. Gerakan ini hanya muncul di barat saja. Gerakan ini juga tidak muncul di abad pertengahan, namun muncul di akhir abad 19 saja, ketika barat menjajah wilayah wilayah islam. Oleh karena itu ide zionisme ini tidak mendalam di komunitas mereka. Kalaulah bukan karena propaganda barat dalam menisbatkan ide ini pada mereka. Oleh karena itu tidak aneh jika David ben gurion (pakar komunitas yahudi) mengatakan pada muktamar zionis yg ke 19 tahun 1935 bahwa inggris telah berkhianat pada orang orang yahudi.
Ketika amerika muncul jadi penguasa dunia pasca perang dunia ke2 dan dia mulai merasakan enaknya jadi penjajah lalu dia jumpai konstelasi sudah seperti itu. Maka diapun mengmbil peran sebagai pengasuh yahudi. Karena amerika tahu perlunya yahudi bagi dirinya. Saat yang sama orang orang yahudi paham pentingnya bersandar pada amerika, dan bersekutu dg penguasa dunia. Penguasa yang mampu menjamin keamanan mereka. Orang orang yahudi kemudian memindahkan aktivitas dan kantor kantor mereka untuk menjaga keberlangsungan perlindungan tsb.
sesungguhnya penyebaran isu seputar dominasi yahudi atas amerika sudah sedemikian jauh, hingga mempengaruhi sudut pandang banyak orang dalam memposisikan hubungan antara keduanya. Digambarkan israel sebagai institusi negara kekuasaannya berada diatas amerika. Media massa israel dan amerika turut berperan dalam memblow up isu ini. Ini bertujuan agar israel tampak sebagai negara yang kuat yang tak tertandingi. Sehingga penguasa arab dan penguasa negeri negeri islam merasa pantas untuk tunduk dan kalah serta berdamai dan mengakui eksistensi yahudi di palestina. Selanjutnya mereka bisa mengatakan di depan umat mereka bahwa sudah sepatutnya kita tidak melawan mereka, amerika yang kuat saja kalah dengan yahudi.
Dukungan amerika terhadap israel tidak bisa disimpulkan dengan sederhana bahwa ini adalah hasil kuatnya loby yahudi semata. Dikarenakan secara lumrah hubungan dua pihak akan didominasi oleh pihak yang kuat. Dan sudah lumrah pula dia yang paling beruntung dari hubungan tersebut. Disini amerika adalah pihak yang kuat. Dan sudah lumrah pula yang kuat pemegang keputusan akhir dalam setiap keputusan politik. Serta dia pula yang membuat aturan main hubungan ini tanpa menghiraukan kasak kusuk pihak yang lemah.
sesungguhnya isu dominasi yahudi di amerika dibangun atas asumsi yang tidak teliti. Orang yang berpendapat seperti ini menyangka bahwa yahudi yang tinggal di amerika jumlahnya banyak sehingga mampu mendominasi keputusan politik amerika. Orang tersebut juga menyangka seakan akan komunitas yahudi ini satu suara, hingga mampu menekan keputusan kongres. Asumsi ini jelas salah sebab yahudi di amerika bukanlah satu suara. Sebab perkumpulan yahudi itu ratusan bahkan lebih. تحسبهم جميعا وقلوبهم شتى apalagi kebanyakan dari mereka tidak tergabung dalam klub klub yang ada. Sehingga ada rumor bahwa orang orang yahudi itu sebenarnya kebanyakan yahudi “ktp” aja.